Resensi film Bordertown
Guys and girls,,
Tadi pagi saya nonton film ‘Bordertown’. Rasanya film ini agak asing di telinga kita semua, bahkan untuk para movie mania sekalipun. Sebagai seorang SuFi (Suka Film)..,, ini salah satu film yang saya kasih point bagus.
Hmm,,… berikut rangkuman ceritanya…,semoga bermanfaat untuk kita:
Tersebutlah seorang Eva, 16 Tahun. Gadis remaja dari keluarga miskin, tinggal di desa kecil, pinggiran kota Juares, kota terluar dari Negara bagian Mexico.
Setiap hari yang dikerjakannya adalah menjadi buruh pabrik di sebuah pabrik elektronik elit di kota itu. Bekerja di pabrik elit bukan berarti mendapat kehidupan yg lebih layak.tidak. upah buruh pabrik disana sehari hanyalah 5 dollar perhari. Total gaji hanya 5 dollar, how could you live In mexico?..
Namun semua terpaksa dilakoni oleh Eva. Sekolahnya pun ia tinggalkan (tidak disinggung tentang sekolah Eva dalam film ini). Semua karena ke tidakmampuan orang tuanya membayar pajak rumah n tanah tempat mereka tinggal. Terpaksa Eva harus bekerja. Karena memang sedikit pilihan bagi para gadis seumurannya di sana.
Pekerjaan shift yang setiap hari ia lakoni tak jarang membuat Eva harus pulang hingga larut malam. Dan syukurnya, bis perusahaan tersedia untuk mengantar para pekerja wanita ini pulang.
Konflik film ini dimulai ketika suatu malam, Eva pulang bersama teman-teman sekerjanya. Menumpang bis perusahaan tentunya. Eva adalah penumpang terakhir yang tersisa dalam bis tersebut. Terjauh pula jarak tempuh yang harus ia lewati.
“do you mind if I stop for my some gas?” Tanya sopir bis tersebut.
“no, that’s okay.” Jawab Eva.
Namun ternyata perjalanan inilah yang akhirnya merubah Eva. Bis yang ia tumpangi tidak kunjung sampai pula ke pom bensin yang di janjikan oleh si Sopir. Malah ternyata sopir membawa Eva ke TPA (tempat pembuangan akhir) di pinggiran kota.
Raut cemas sudah tergurat di wajah Eva. Ada apa ini? Bathinnya.
Supir pun menghentikan bis, mendekatinya,
“don’t worry, I am not gonna hurt you” senyumnya, nafsu.
Kemudian terjadilah. Dengan beringas supir itu memaksa Eva. Eva sempat melawan dengan segenap tenaga, namun sia-sia.
Di luar bis ternyata teman si supir telah menunggu. Terjadilah perampasan kemerdekaan milik Eva. Berakhir dengan upaya pembunuhan mereka terhadap Eva.
Sebagai wanita muda yg lemah, dua orang itu tentulah tidak mungkin bagi eva untuk dilawan ketika itu. Ia ditinggalkan begitu saja di tanah berpasir gersang itu. Mereka berpikir bahwa eva telah mati.
Keesokan paginya, Seorang wanita tampak berjalan tertatih, diantara puing-puing sampah. Itu Eva!. Thanks God, ternyata ia selamat.
******
Di New York.
Seorang jurnalis wanita, Laurend, diutus oleh pimpinan perusahaan tempat ia bekerja untuk menginvestigasi kejahatan terhadap perempuan di Juares, mexico. Awalnya ia menolak, namun karena di janjikan perkerjaan korespondensi berskala internasional, akhirnya ia terima juga tawaran itu. Terbang ke Juares.
Setiba di juares, perjuangan sebenarnya baru dimulai. Lauren di hadapkan pada kenyataan bahwa hokum disana tidaklah adil bagi rakyat kecil.polisi korup, politisi yang orientasinya bisnis, dan para maniak yang selalu mengeksploitasi perempuan sebagai mangsa kebiadaban.
Dibantu oleh rekannya, Diaz (seorang teman lama yang bekerja sebagai wartawan di Koran local Juares), Lauren dipertemukan dengan Eva (secara kebetulan sebenarnya). Berbagai upaya pun dilakukan Lauren untuk memperjuangkan hak Eva, hak keadilan bagi kaumnya. Mulai dari menyembunyikan Eva di apartementnya (karena ternyata, Aris, lelalki yang memperkosanya masih mengejar dan ingin membunuhnya), hingga menyamar menjadi pekerja di papbrik tempat eva bekerja untuk mengumpulkan data dna menemukan pembunuh dan pemerkosa yang ia yakini ada kaitannya dengan pabrik tersebut.
Bagaimana kisah selanjutnya? Tentu saja, kejar-kejaran dengan pembunuh, tangisan tragis eva yang trauma terhadap apa yang ia alami.
Dan seperti akhir film Hollywood lainnya, yang baik akan selalu menang. Walaupun berbagai halangan dan rintangan harus dilewati. Menjelang akhir cerita, Dia di tembak oleh sindikat pemerkosa ( saat ia bekerja di kantornya).
Sopir bus yang memperkosa Eva, berhasil di penjarakan. Semua berkat penyamaran yang dilakukan oleh Lauren. Kejadian yang menimpa Eva nyaris saja terulang pada Lauren. Namun Lauren bukanlah wanita lugu seperti eva. Saat di bawa ke Tempat sampah (dimana sopir hendak melaksanakan niat jahatnya), Lauren berhasil melukai si sopir, bahkan menlumpuhkannya. Beberapa bongkah batu yang ia pungut dari jalan sebelum naik bis, ia hantamkan ke kepala sopir biadab itu hingga pingsan.
Tinggal Aris, si pemerkosa yang satunya lagi.
Bagaimana akhir hayatnya?
Saat nyaris putus asa, karena tulisannya mengenai kisah tragis Eva tidak jadi terbit di media skala nasional (karena di cekal oleh senator korup yang terlibat dengan alur kejahatan pada ribuan wanita senasib dengan Eva di mexico), Lauren memutuskan kembali ke Juares untuk menemui Eva.
Namun Eva ternyata kabur bersama beberapa warga. Niat meeka untuk menembus perbatasan dan menjadi imigran gelap keluar Mexico, ter cium oleh polisi perbatasan. Mereka akhirnya di bawa ke penampungan. Bebas dari penampungan, Eva berniat pulang ke desanya, menemui ibunya.
Namun ternyata sang ibu pun telah pindah, setelah Eva menghilang untuk imigrasi gelapnya.
Kembali ke Lauren. Saat tiba di rumah Eva, sebuah kebakaran terjadi. Sementara itu, ternyata Aris, si pembunuh, juga ada disana. Terjadilah pertarungan tidak imbang antara Lauren dan aris. Tentu saja, dalam kondisi ini, Lauren kalah dan nyaris saja terbunuh di tangan Aris.
Tetapi pertolongan itu dating juga, Kepala Aris di hantam dengan Balok kayu, Oleh Eva..! yang juga sudah tiba disana. Dua wanita ini pula yang akhirnya membuat Aris membayar perbuatannya dalam kebakaran. Tubuhnya terbakar hangus, hingga tak dapat dikenali.
Akhir cerita: Eva bersaksi di persidangan melawan Sopir pemerkosanya. Ia pun menang. Dia dan ibunya dilindungi leh lembaga penjamin Hak Asasi Manusia dunia.
Lauren mengambil alih surat kabar milik Diaz. Dia tetap berusaha memperjuangkan hak para wanita di Juares.
Kejahatan terhadap perempuan di juares, masih berlanjut. Selalu saja ada mayat perempuan yang ditemukan di penggiran jalan berdebu. Berpakaian kerja pabrik. Dibunuh setelah diperkosa oleh oknum tak dikenal.
Film ini adalah salah satu film Hollywood yang saya suka. Saya beri lima bintang untuk skala penilaian bagi film ini.
Keberanian dalam mengisahkan sisi gelap kehidupan pinggiran mexico, membuka mata penonton. Betapa para wanita, yang semestinya terhormat, masih begitu dilecehkan disana.
Tema yang diangkatpun membuat saya ingin mengacungkan jempol saya untuk film ini.
Anda mungkin berpikir: ini kan film tentang pemerkosaan, pasti banyak adegan vulgarnya..,, Tidak ada adegan vulgar dalam film ini. Semua di gambarkan sesuai batasan. Tragis, miris, dan membuat kita simpati.
Namun tetap saja, film ini berlabel DEWASA. Saya rasa anda paham maksud label DEWASA. Akan ada sedikit bumbu romance yang tentu telah lulus sensor.
Di akhir film saya pun sempat berfikir, coba film Indonesia sehebat ini ide ceritanya.
Nilai moral dan nasehat yang ingin disampaikan sebenarnya sangat besar:
1. Hormati wanita dan hak-haknya.
2. Kebenaran akan selalu menang
3. Tidak perlu takut melakukan sesuatu yang kita yakini (asal berdalil) benar.
Jika kita bandingkan dengan kasus-kasus pemerkosaan dan pelecehan terhadap wanita di Indonesia, rasanya mungkin agak sedikit berbeda. Disini, wanita sudah sangat dijamin kemerdekaanya. Haknyapun telah di berikan dan terjamin dalam undang-undang. Namun kenapa masih juga ada cerita tangis perempuan yang diperkosa, yang di lecehkan kaum lelaki.
Seandainya saja para wanita berpikir sama dengan saya.:
“RESPECT YOURSELF! THEN YOU’ll BE SAVER!” Hargailah dirimu sendiri, maka kamu akan lebih aman dan selamat. Maksudnya, hargailah dirimu wahai wanita. Boleh saja berkreatifitas. Tapi sadarlah, ada bagian pada dirimu yang harus kau jaga dengan sepenuh tenaga!.
Mungkin, salah satu cara bagi wanita untuk mencegah terjadi kejahatan pada dirinya adalah, berpakaian sopan dan menutup aurat. Serta tidak terlalu berani ( keganjenan) saat berinteraksi dengan lawan jenis.
Intinya: wanita yang bisa menjaga dan menghargai dirinya, insya Alllah akan dihargai dan di jaga pula oleh kaum lelaki. Begitu pandangan saya.